Author: jella07
kantor kepala jurusan vocal:
Tok tok tok... *suara pintu
diketuk*
“masuk” suara ajusshi yang ada
dalam ruangan.
Namja dengan rambut hitam diluar pintu memutar knok pintu lalu
masuk kedalam ruangan.
“oh rupanya kau Sandeul-ah, duduklah dulu” kata ajusshi
yang merupakan kepala jurusan vocal. “terima kasih Prof,” kata Sandeul sambil
berjalan menuju kursi terdekat lalu duduk
“kalau boleh saya tahu, kenapa saya
dipanggil kesini Prof?”.
Professor Park menjawab dengan tertawa ringan “hahaha,
kau benar ingin tahu? Tunggu saja sebentar lagi.” . “baik Prof”, jawab Sandeul
singkat.
15 menit berlalu dalam diam, lalu
terdengar suara pintu diketuk lagi.
“ah, sepertinya partnermu sudah
datang Sandeul-ah” kata Professor Park. ‘Partner?’ batin Sandeul makin
penasaran. Pintupun terbuka, dan muncullah Professor Min bersama seorang yeoja
berambut coklat penjang dibelakangnya. “Professor Park, maaf harus menunggu
lama. Butuh usaha ekstra keras untuk mengeluarkan anak ini dari kela professor
Han” kata Professor Min meminta maaf. “Professor Han memang seperti itu, kita
harus memakluminya, bukan begitu Jung Eunji?”. Begitu nama yeoja itu disebut,
Sandeul yang sedang duduk santai langsung tegang dengan ekpresi tidak
manyenangkan. “duduklah dulu Eunji-ah, sedangkan untuk professor Min boleh
kembali ke kantor, tapi terima kasih telah membawa Eunji kepadaku” kata
Professor Park. Eunji duduk didepan Sandeul dengan ekpresi tak enak dan
menundukkan kepala seolah menghindari tatapan benci Sandeul padanya. Siapa yang
tak mengenal Sandeul dan Jung Eunji di jurusan vocal, mereka adalah yang
terbaik pada angkatan mereka. Namun mengumpulkan mereka di satu tempat seperti
ini akan menimbulakan perang karena seluruh angkatan tahu mereka salaing
membenci, entah apa alasan dibalik semua itu.
“nah, ayo kita mulai,”Professor
Park mengalihkan perhatian Sandeul dan Eunji, “tak perlu panjang lebar lagi,
aku ingin meminta kalian duet pada pagelaran kampus kita 3 bulan mendatang.”
“Ne?” kata Sandeul setelah mendengar penjelasan Professor Park. Eunji yang
tadinya menundukkan kepala, menatap Professor Park dan Sandeul secara
bergantian. ‘aku dan dia?’ batin Sandeul dengan sedikit protes. “Ya kalian
berdua akan berduet di malam puncak pagelaran kampus, kenapa? Ada yang
keberatan?”. Eunji dan Sandeul ingin menyatakan keberatan mereka secara
bersamaan dicegah dengan tangan Professor Park yang menyatakan ‘diam dulu, aku
belum selesai’. “kalian tau siapa yang akan hadir pada malam itu? Semua wakil
dari agensi besar, mahasiswa kampus ini, serta alumni. Kalian mahasiswa terbaik
jurusan vocal, aku harap bisa membawa nama baik jurusan ini. Ah, 1 hal lagi,
lagu boleh kalian pilih sendiri, jika ini sukses, kalian tak perlu mengerjakan
project semester, dan langsung mendapat nilai A dariku, bagaimana?”. Mendengar
mendapat nilai A tanpa mengerjakan project semester membuat Sandeul berpikir
keras. ‘aku akan mendapat nilai A jika ini berhasil, tapi aku harus berlatih
dengan dia’ batin Sandeul sambil melirik Eunji.
“Ne, saya menegerti Professor”
jawab Sandeul pasrah. Setelah diam lagi beberapa saat, Eunji-pun menjawab “Ne
Professor, saya akan berusaha yang terbaik”. “bagus, kalau begitu, kalian bisa
mulai latian besok,” Professor Park antusias. “kalau begitu, kami pamit dahulu
professor,” kata Eunji, “baik baik, semangat untuk kalian berdua,” jawab
Professor Park sambil membukakan pintu untuk mereka.
“ingat ya, aku hanya ingin nilai
A dari Professor Park. Jangan harap lebih!” kata Sandeul mengancam. “siapa juga
yang akan berharap lebih padamu!?” jawab Eunji tak mau kalah. “Yah, Jung Eunji, dimana tata
kramamu pada sunbaemu?”, “Sunbae? Kau hanya 1 tingkat diatasku di kampus ini,
lagipula kita debut di bulan dan tahun yang sama, jadi kau jangan merasa
tua!?”. Tib- tiba suara sepatu Professor Min menghantikan pertengkaran mereka.
Lalu mereka pergi dari sana tanpa memandang dan berbicara satu sama lain.
Practice room wm ent. :
“dimana Sandeul? Apa kalian tidak
mengingatkan dia kalau hari ini ada latihan?” kata leader B1A4, Jung Jinyoung
sedikit gusar. “molla hyung, sedari tadi aku tak melihatnya, apa dia pulang ke
dorm untuk tidur?” kata Baro sambil memainkan rubiknya. “OK kita tunggu 15
menit lagi, kalau tidak matilah kau, Lee Sandeul!!” Jinyoung sudah mulai tidak
sabar. “sudahlah Jinyoung-ah, mungkin dia terkena macet, tunggu sajalah” CNU
menenangkan. “kalau begitu aku akan meneleponnya” si maknae Gongchan
berinisiatif. Belum sampai Gongchan menekan tombol handphonennya, pintu terbuka
diiringi suara Sandeul menggerutu. “Ya Lee Sandeul! Jam berapa ini??”. “Maafkan
aku hyung, aku tadi harus menghadap profesor Park untuk membicarakan project
akhir semesterku, makanya aku telat” Sandeul menjelakan. “Sandeul-ah, kau
kenapa? Apa kau marah?” kata CNU sambil memperhatikan ekspresi Sandeul secara
mendalam, “hey, ada apa? Ceritakan pada kami, supaya nanti saat kita berlatih
kau bisa lebih fokus” Baro memberi saran. Lalu Sandeul menceritakann apa yang
terjadi di ruangan Professor Park dengan sedikit gusar.
“ah, jadi Sandeul Hyung marah
hanya gara gara dipasangkan dengan Eunji begitu?”, si maknae Gongchan mengambil
kesimpulan, “padahal malam ini kita dapat undangan dari Chorong noona, eh Hyung
malah bertengkar dengan Eunji”. Semua member terlihat bingung dan mencari
solusi. Tiba-tiba baro berkata, “tak perlu dipikirkan, malam ini kita adalah
tamu mereka, jadi tak mungkin kita akan merusak pesta ulang tahun Chorong noona
hanya karena Sandeul, biar aku yang nanti menjauhkannya dari Eunji nanti,”
solusi Baro, “lagipula semua member Apink adalah teman kuliah kita, terlebih
Chorong noona yeojachingu-nya Jinyoung hyung, Hayoung juga yeojachingu CNU
hyung, aku rasa Naeun atau Namjoo bisa membantu kita nanti.” “baiklah kalau
begitu, solusi sudah didapatkan, ayo kita latihan”, perintah Jinyoung.
Kampus practice room:
Pagi ini, latihan untuk pagelaran
kampus sudah dimulai. Namun yang terlihat hanya namja dan yeoja yang duduk
berseberangan tanpa melakukan apapun. Sandeul yang terlihat lelah saat memasuki
ruang latihan langsung mengambil tempat untuk tidur di pojok ruangan, sedangkan
Eunji hanya duduk diam, mendengarkan musik dari handphonenya di depan piano.
1 jam berlalu...
2 jam berlalu...
Sandeul bangun karena merasa
lapar, bangun dan menghampiri Eunji, “Yah! Apa kau tak lapar?” tanya Sandeul
sambil mencolek Eunji. “hah”, jawab Eunji kaget. “aku bertanya, apa kau tak
lapar?” tanya Sandeul 1x lagi. “tidak oppa, kau makanlah dulu” jawab Eunji.
Sandeul yang mendengar itu langsung berjalan keluar dari ruang latian menuju
kantin. ‘sejak kapan dia memenggilku oppa?’ batin Sandeul kebingungan. Setelah
memebeli beberapa makanan ringan, Sandeul berencana kembali ke ruang latian
karena kantin sedang ramai. Dalam perjalanan ke ruang latihan, Sandeul
mendengar suara yeoja menyanyi dan diiringi piano. ‘suara Eunji-kah itu?’ batin
Sandeul penasaran, maka cepat- cepat dia kembali ke ruang latian. Sebelum
masuk, Sandeul berdiri didepan pintu cukup lama hanya untuk menikmati suara
Eunji. Sandeul memberanikan diri membuk pintu secara perlahan, didepan matanya
terlihat yeoja yang sebelumnya membuat dia sebal bertransformasi menjadi yeoja
cantik dengan suara yang bagus dan pandai memainkan piano. Sandeul mengambil
tempat duduk dipojok ruangan diamana dia tidur tadi, lalu mulai memakan
snack-nya dan memandang Eunji. Sepertinya Sandeul terpesona.
Beberapa kali latian, Sandeul
hanya bisa mencuri pandang pada Eunji tanpa bisa berkata apapun. Pada latiahan
mereka yang ke-7, Sandeul tiba diruang latihan terlalu awal, “ah, sepertinya dia belum datang. Ya sudahlah
kalau begitu aku bisa memakai piano ini”. Sandeul memainkan piano sambil
menyanyikan lagu berjudul ‘Is it Still Beautifull’ milik Kim Yeon Woo. Setelah
menyanyikannya, Sandeul tersadar ada yang mengamatinya. Ketika Sandeul menoleh
ke belakang, sudah ada Eunji berdiri mematung dengan 2 botol cola dan snack
kesukaan Sandeul. “oh, oppa waseo?”, tanya Eunji memecah keheningan sambil
tersenyum. Entah mengapa senyum itu serasa membuat Sandeul tersenyum juga, “aku
pikir kau belum datang, darimana kau?” tanya Sandeul sedikit marah untuk
menutupi perasaannya. “aku membeli cola dan snack kesukaan oppa”, jawab Eunji
sambil tersenyum lagi.
Deg.
‘apa ini? Berarti dia
memperhatikanku? Yes! Ah tidak mungkin,
dia Jung Eunji. Sandeul-ah sadarlah, dia Jung Eunji!’ pertentangan dalam hati
Sandeul terus berlangsung. “oppa.. oppa..oppa gwenchanayo?” Eunji
mengguncangkan badan Sandeul sampai dia tersadar dari lamunannya. “eoh..”,
jawab Sandeul sambil mengguncangkan kepalanya, “lanjutkan latihanmu.”, kata
Sandeul sambil merebut sanck dari tangan Eunji dan duduk di pojok ruangan, “ne
oppa”, jawab Eunji sambil tersenyum memandang tingkah lucu sunbae-nya itu.
Beberapa latihan berikutnya,
Sandeul mulai bisa berlatih dengan Eunji meskipun dia harus menutupi
perasaannya dengan marah-marah tak jelas ke Eunji. Tapi Eunji sama sekali tak
marah bahkan menganggap Sandeul sangat imut (Eunji hanya cerita ini ke member
Apink, hehe). Tak terasa sudah 1 bulan Sandeul dan Eunji latihan bersama, mereka
sudah bisa ngobrol, bercanda, bahkan ke kantin bersama. Ini merupakan hal yang
luar biasa diantara mahasiswa jurusan vocal, bagaimana bisa Lee Sandeul dan
Jung Eunji, mahasiswa terbaik jurusan vocal yang saling membenci dan menjadi
rival satu sama lain bisa jadi seakrab itu dalam 1 bulan saja. Sandeul dan
Eunji yang jadi bahan pembicaraan merasa biasa saja dan menganggap bahwa dulu
mereka saling membenci karena belum kenal satu sama lain saja. Namun hal ini
membuat seseorang yang mengawasi mereka merasa sangat marah dan tidak senang.
Suatu hari di tengah musim gugur,
Sandeul berangkat lebih pagi dari jadwal latihan hanya untuk menyelesaikan
tugas kuliahnya diruang latihan sambil menunggu Eunji datang. ‘ternyata dia
memang belum datang, mungkin dia lelah setelah banyak schedule dengan Apink’
pikir Sandeul santai. Sambil terus mengerjakan tugasnya, Sandeul tak henti
mengecek handphone-nya. Entah apa yang membuatnya risau.
1 jam berlalu...
2 jam berlalu...
Hampir 3 jam berlalu tapi Eunji
belum juga datang. Sandeul yang sedari tadi menunggu merasa sangat cemas
berinisiatif menghubungi Eunji, namun handphone-nya dalam keadaan mati. Karena
tak ada kepastian Eunji akan datang, Sandeul memutuskan untuk menyerahan
tugasnya lalu pulang ke dorm untuk beristirahat.
Dorm B1A4: pukul 20.00 KST
‘solo solo day, solo solo day girl...’ (nada dering handphone
Sandeul)
“yeoboseyo, nuguseoyo?” tanya
Sandeul.
“Sandeul-ah, Na-yah Chorong
noona, apa kau sekarang bersama Eunji? Tanya Chorong sedikit panik.
“Eunji? Tidak noona, dia bahkan
tak datang latihan denganku hari ini padahal aku sudah menunggunya 3 jam, aku
coba menghubunginya, handphonenya mati noona. Apa dia tak ada schedule acara tv
atau kuliah noona?” Sandeul mulai panik.
“apa? Dia tak datang latihan?
Padahal sebelum berangkat dia pamit pada kami akan latihan denganmu, manager
kami sudah mengecek seluruh schedule Eunji dan seharusnya dia free hari ini.
Bagaimana ini Sandeul-ah?” Chorong mulai menangis diseberang telephone.
“tenang saja noona, aku akan
bantu mencari-nya. Sekarang tunggu saja di dorm, aku akan menghubungimu jika
sudah menemukannya” Sandeul mencoba menenangkan Chorong lalu menutup
telephonenya.
Tak berapa lama, Sandeul menerima
pesan singkat yang tak tahu dari siapa. Ketika membacanya, ekpresinya berubah,
cepat-cepat dia mengambil jaketnya dan berlari keluar dorm. Sebenarnya dimana
Eunji berada? Pesan dari siapa yang diterima Sandeul?
--------------------------------------------------------To
Be Continue---------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment