Thursday, October 22, 2015

“Where Are You?” Part -1

ini  B1A4 fanfiction keduaku, tapi aku lebih suka disebut cerpen daripada cerita pendek. Anyways, selamat membaca, jangan lupa kasih komentar ya.. Happy Reading ^^

Author: jella07

kantor kepala jurusan vocal:
Tok tok tok... *suara pintu diketuk*
“masuk” suara ajusshi yang ada dalam ruangan. 
Namja dengan rambut hitam diluar pintu memutar knok pintu lalu masuk kedalam ruangan. 
“oh rupanya kau Sandeul-ah, duduklah dulu” kata ajusshi yang merupakan kepala jurusan vocal. “terima kasih Prof,” kata Sandeul sambil berjalan menuju kursi terdekat lalu duduk 
“kalau boleh saya tahu, kenapa saya dipanggil kesini Prof?”.
Professor Park menjawab dengan tertawa ringan “hahaha, kau benar ingin tahu? Tunggu saja sebentar lagi.” . “baik Prof”, jawab Sandeul singkat.
15 menit berlalu dalam diam, lalu terdengar suara pintu diketuk lagi.
“ah, sepertinya partnermu sudah datang Sandeul-ah” kata Professor Park. ‘Partner?’ batin Sandeul makin penasaran. Pintupun terbuka, dan muncullah Professor Min bersama seorang yeoja berambut coklat penjang dibelakangnya. “Professor Park, maaf harus menunggu lama. Butuh usaha ekstra keras untuk mengeluarkan anak ini dari kela professor Han” kata Professor Min meminta maaf. “Professor Han memang seperti itu, kita harus memakluminya, bukan begitu Jung Eunji?”. Begitu nama yeoja itu disebut, Sandeul yang sedang duduk santai langsung tegang dengan ekpresi tidak manyenangkan. “duduklah dulu Eunji-ah, sedangkan untuk professor Min boleh kembali ke kantor, tapi terima kasih telah membawa Eunji kepadaku” kata Professor Park. Eunji duduk didepan Sandeul dengan ekpresi tak enak dan menundukkan kepala seolah menghindari tatapan benci Sandeul padanya. Siapa yang tak mengenal Sandeul dan Jung Eunji di jurusan vocal, mereka adalah yang terbaik pada angkatan mereka. Namun mengumpulkan mereka di satu tempat seperti ini akan menimbulakan perang karena seluruh angkatan tahu mereka salaing membenci, entah apa alasan dibalik semua itu.
“nah, ayo kita mulai,”Professor Park mengalihkan perhatian Sandeul dan Eunji, “tak perlu panjang lebar lagi, aku ingin meminta kalian duet pada pagelaran kampus kita 3 bulan mendatang.” “Ne?” kata Sandeul setelah mendengar penjelasan Professor Park. Eunji yang tadinya menundukkan kepala, menatap Professor Park dan Sandeul secara bergantian. ‘aku dan dia?’ batin Sandeul dengan sedikit protes. “Ya kalian berdua akan berduet di malam puncak pagelaran kampus, kenapa? Ada yang keberatan?”. Eunji dan Sandeul ingin menyatakan keberatan mereka secara bersamaan dicegah dengan tangan Professor Park yang menyatakan ‘diam dulu, aku belum selesai’. “kalian tau siapa yang akan hadir pada malam itu? Semua wakil dari agensi besar, mahasiswa kampus ini, serta alumni. Kalian mahasiswa terbaik jurusan vocal, aku harap bisa membawa nama baik jurusan ini. Ah, 1 hal lagi, lagu boleh kalian pilih sendiri, jika ini sukses, kalian tak perlu mengerjakan project semester, dan langsung mendapat nilai A dariku, bagaimana?”. Mendengar mendapat nilai A tanpa mengerjakan project semester membuat Sandeul berpikir keras. ‘aku akan mendapat nilai A jika ini berhasil, tapi aku harus berlatih dengan dia’ batin Sandeul sambil melirik Eunji.
“Ne, saya menegerti Professor” jawab Sandeul pasrah. Setelah diam lagi beberapa saat, Eunji-pun menjawab “Ne Professor, saya akan berusaha yang terbaik”. “bagus, kalau begitu, kalian bisa mulai latian besok,” Professor Park antusias. “kalau begitu, kami pamit dahulu professor,” kata Eunji, “baik baik, semangat untuk kalian berdua,” jawab Professor Park sambil membukakan pintu untuk mereka.
“ingat ya, aku hanya ingin nilai A dari Professor Park. Jangan harap lebih!” kata Sandeul mengancam. “siapa juga yang akan berharap lebih padamu!?” jawab Eunji tak  mau kalah. “Yah, Jung Eunji, dimana tata kramamu pada sunbaemu?”, “Sunbae? Kau hanya 1 tingkat diatasku di kampus ini, lagipula kita debut di bulan dan tahun yang sama, jadi kau jangan merasa tua!?”. Tib- tiba suara sepatu Professor Min menghantikan pertengkaran mereka. Lalu mereka pergi dari sana tanpa memandang dan berbicara satu sama lain.
Practice room wm ent. :
“dimana Sandeul? Apa kalian tidak mengingatkan dia kalau hari ini ada latihan?” kata leader B1A4, Jung Jinyoung sedikit gusar. “molla hyung, sedari tadi aku tak melihatnya, apa dia pulang ke dorm untuk tidur?” kata Baro sambil memainkan rubiknya. “OK kita tunggu 15 menit lagi, kalau tidak matilah kau, Lee Sandeul!!” Jinyoung sudah mulai tidak sabar. “sudahlah Jinyoung-ah, mungkin dia terkena macet, tunggu sajalah” CNU menenangkan. “kalau begitu aku akan meneleponnya” si maknae Gongchan berinisiatif. Belum sampai Gongchan menekan tombol handphonennya, pintu terbuka diiringi suara Sandeul menggerutu. “Ya Lee Sandeul! Jam berapa ini??”. “Maafkan aku hyung, aku tadi harus menghadap profesor Park untuk membicarakan project akhir semesterku, makanya aku telat” Sandeul menjelakan. “Sandeul-ah, kau kenapa? Apa kau marah?” kata CNU sambil memperhatikan ekspresi Sandeul secara mendalam, “hey, ada apa? Ceritakan pada kami, supaya nanti saat kita berlatih kau bisa lebih fokus” Baro memberi saran. Lalu Sandeul menceritakann apa yang terjadi di ruangan Professor Park dengan sedikit gusar.
“ah, jadi Sandeul Hyung marah hanya gara gara dipasangkan dengan Eunji begitu?”, si maknae Gongchan mengambil kesimpulan, “padahal malam ini kita dapat undangan dari Chorong noona, eh Hyung malah bertengkar dengan Eunji”. Semua member terlihat bingung dan mencari solusi. Tiba-tiba baro berkata, “tak perlu dipikirkan, malam ini kita adalah tamu mereka, jadi tak mungkin kita akan merusak pesta ulang tahun Chorong noona hanya karena Sandeul, biar aku yang nanti menjauhkannya dari Eunji nanti,” solusi Baro, “lagipula semua member Apink adalah teman kuliah kita, terlebih Chorong noona yeojachingu-nya Jinyoung hyung, Hayoung juga yeojachingu CNU hyung, aku rasa Naeun atau Namjoo bisa membantu kita nanti.” “baiklah kalau begitu, solusi sudah didapatkan, ayo kita latihan”, perintah Jinyoung.


Kampus practice room:
Pagi ini, latihan untuk pagelaran kampus sudah dimulai. Namun yang terlihat hanya namja dan yeoja yang duduk berseberangan tanpa melakukan apapun. Sandeul yang terlihat lelah saat memasuki ruang latihan langsung mengambil tempat untuk tidur di pojok ruangan, sedangkan Eunji hanya duduk diam, mendengarkan musik dari handphonenya di depan piano.
1 jam berlalu...
2 jam berlalu...
Sandeul bangun karena merasa lapar, bangun dan menghampiri Eunji, “Yah! Apa kau tak lapar?” tanya Sandeul sambil mencolek Eunji. “hah”, jawab Eunji kaget. “aku bertanya, apa kau tak lapar?” tanya Sandeul 1x lagi. “tidak oppa, kau makanlah dulu” jawab Eunji. Sandeul yang mendengar itu langsung berjalan keluar dari ruang latian menuju kantin. ‘sejak kapan dia memenggilku oppa?’ batin Sandeul kebingungan. Setelah memebeli beberapa makanan ringan, Sandeul berencana kembali ke ruang latian karena kantin sedang ramai. Dalam perjalanan ke ruang latihan, Sandeul mendengar suara yeoja menyanyi dan diiringi piano. ‘suara Eunji-kah itu?’ batin Sandeul penasaran, maka cepat- cepat dia kembali ke ruang latian. Sebelum masuk, Sandeul berdiri didepan pintu cukup lama hanya untuk menikmati suara Eunji. Sandeul memberanikan diri membuk pintu secara perlahan, didepan matanya terlihat yeoja yang sebelumnya membuat dia sebal bertransformasi menjadi yeoja cantik dengan suara yang bagus dan pandai memainkan piano. Sandeul mengambil tempat duduk dipojok ruangan diamana dia tidur tadi, lalu mulai memakan snack-nya dan memandang Eunji. Sepertinya Sandeul terpesona.
Beberapa kali latian, Sandeul hanya bisa mencuri pandang pada Eunji tanpa bisa berkata apapun. Pada latiahan mereka yang ke-7, Sandeul tiba diruang latihan terlalu awal, “ah,  sepertinya dia belum datang. Ya sudahlah kalau begitu aku bisa memakai piano ini”. Sandeul memainkan piano sambil menyanyikan lagu berjudul ‘Is it Still Beautifull’ milik Kim Yeon Woo. Setelah menyanyikannya, Sandeul tersadar ada yang mengamatinya. Ketika Sandeul menoleh ke belakang, sudah ada Eunji berdiri mematung dengan 2 botol cola dan snack kesukaan Sandeul. “oh, oppa waseo?”, tanya Eunji memecah keheningan sambil tersenyum. Entah mengapa senyum itu serasa membuat Sandeul tersenyum juga, “aku pikir kau belum datang, darimana kau?” tanya Sandeul sedikit marah untuk menutupi perasaannya. “aku membeli cola dan snack kesukaan oppa”, jawab Eunji sambil tersenyum lagi.
Deg.
‘apa ini? Berarti dia memperhatikanku? Yes!  Ah tidak mungkin, dia Jung Eunji. Sandeul-ah sadarlah, dia Jung Eunji!’ pertentangan dalam hati Sandeul terus berlangsung. “oppa.. oppa..oppa gwenchanayo?” Eunji mengguncangkan badan Sandeul sampai dia tersadar dari lamunannya. “eoh..”, jawab Sandeul sambil mengguncangkan kepalanya, “lanjutkan latihanmu.”, kata Sandeul sambil merebut sanck dari tangan Eunji dan duduk di pojok ruangan, “ne oppa”, jawab Eunji sambil tersenyum memandang tingkah lucu sunbae-nya itu.
Beberapa latihan berikutnya, Sandeul mulai bisa berlatih dengan Eunji meskipun dia harus menutupi perasaannya dengan marah-marah tak jelas ke Eunji. Tapi Eunji sama sekali tak marah bahkan menganggap Sandeul sangat imut (Eunji hanya cerita ini ke member Apink, hehe). Tak terasa sudah 1 bulan Sandeul dan Eunji latihan bersama, mereka sudah bisa ngobrol, bercanda, bahkan ke kantin bersama. Ini merupakan hal yang luar biasa diantara mahasiswa jurusan vocal, bagaimana bisa Lee Sandeul dan Jung Eunji, mahasiswa terbaik jurusan vocal yang saling membenci dan menjadi rival satu sama lain bisa jadi seakrab itu dalam 1 bulan saja. Sandeul dan Eunji yang jadi bahan pembicaraan merasa biasa saja dan menganggap bahwa dulu mereka saling membenci karena belum kenal satu sama lain saja. Namun hal ini membuat seseorang yang mengawasi mereka merasa sangat marah dan tidak senang.
Suatu hari di tengah musim gugur, Sandeul berangkat lebih pagi dari jadwal latihan hanya untuk menyelesaikan tugas kuliahnya diruang latihan sambil menunggu Eunji datang. ‘ternyata dia memang belum datang, mungkin dia lelah setelah banyak schedule dengan Apink’ pikir Sandeul santai. Sambil terus mengerjakan tugasnya, Sandeul tak henti mengecek handphone-nya. Entah apa yang membuatnya risau.
1 jam berlalu...
2 jam berlalu...
Hampir 3 jam berlalu tapi Eunji belum juga datang. Sandeul yang sedari tadi menunggu merasa sangat cemas berinisiatif menghubungi Eunji, namun handphone-nya dalam keadaan mati. Karena tak ada kepastian Eunji akan datang, Sandeul memutuskan untuk menyerahan tugasnya lalu pulang ke dorm untuk beristirahat.
Dorm B1A4: pukul 20.00 KST
‘solo solo day, solo solo day girl...’ (nada dering handphone Sandeul)
“yeoboseyo, nuguseoyo?” tanya Sandeul.
“Sandeul-ah, Na-yah Chorong noona, apa kau sekarang bersama Eunji? Tanya Chorong sedikit panik.
“Eunji? Tidak noona, dia bahkan tak datang latihan denganku hari ini padahal aku sudah menunggunya 3 jam, aku coba menghubunginya, handphonenya mati noona. Apa dia tak ada schedule acara tv atau kuliah noona?” Sandeul mulai panik.
“apa? Dia tak datang latihan? Padahal sebelum berangkat dia pamit pada kami akan latihan denganmu, manager kami sudah mengecek seluruh schedule Eunji dan seharusnya dia free hari ini. Bagaimana ini Sandeul-ah?” Chorong mulai menangis diseberang telephone.
“tenang saja noona, aku akan bantu mencari-nya. Sekarang tunggu saja di dorm, aku akan menghubungimu jika sudah menemukannya” Sandeul mencoba menenangkan Chorong lalu menutup telephonenya.
Tak berapa lama, Sandeul menerima pesan singkat yang tak tahu dari siapa. Ketika membacanya, ekpresinya berubah, cepat-cepat dia mengambil jaketnya dan berlari keluar dorm. Sebenarnya dimana Eunji berada? Pesan dari siapa yang diterima Sandeul?


--------------------------------------------------------To Be Continue---------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment