Monday, November 4, 2013

Saranghae chingu-ya Part 1


  1. titleSaranghae chingu-ya
  2. author: Song Si Won (jella)
  3. cast: 중재 (Jung  Jae Shin),   (Lee Sandeul),  (Song Hye Jin)
  4. genre: Romance, Friendship



Park Jae Shin’s POV:
12 November 2014
Sudah 3 bulan ini, Lee Sandeul jarang pulang karena kesibukannya di bangku kuliah. Entah mengapa aku sangat merindukan sahabat kecilku ini. Betapa menyenangkan jika menghabiskan liburan yang membosankan ini dengan dia, lamunku. Bunyi handphone  memecah lamunanku, lalu buru-buru kuangkat telepon dari nomor yang sudah tidak asing kulihat. Yah itu nomor Sandeul.
Jae Shin: yeoboseyo… (nada bahagia).
Sandeul: yeoboseyo,, ya Jae Shin-ah, apa kau sibuk sekarang? Kelihatannya kau senang sekali.
Jae Shin: tidak sibuk kok, kenapa?
Sandeul: maukah kau membuka korden jendela kamarmu dan melihat kebawah?
Jae Shin: ada apa? Apa kau mau mengerjaiku lagi ha??
dengan sedikit ragu aku pergi menuju jendela kamarku yang langsung  menghadap ke jalan raya.
Sandeul:  tidak, aku tidak akan mengerjaimu kali ini. Ayo cepat buka kordennya, nanti kau aku segara tau. Ku tutup dulu ya teleponnya, kalau kau sudah melihatnya beritahu aku.
Jae Shin: ya, ya, ya, Sandeul-ah.. aiish
ku masukkan handphoneku kedalam saku lalu aku melakukan apa yang dikatakan Sandeul kepadaku. Meskipun sedikit kesal, aku buka korden penutup jendela kamarku. Melihat yang ada diluar membuatku membeku sesaat. Tanpa berkata apapun aku buru-buru keluar dari kamarku, dengan cepat sudah mencapai lantai bawah dan membuka pintu untuk memastikan bahwa apa yang aku lihat di jendela memang hanya sebuah ilusi. Ternyata itu bukan sebuah ilusi, aku melihat Lee Sandeul telah berdiri di depan rumahku dengan memakai jaket tebal karena memang sedang musim dingin disini. Tanpa berpikir pajang lagi, aku berlari kearahnya dan memeluknya.
Sandeul: yah, apa kau begitu merindukanku?
Jae Shin: (sedikit menangis) sahabat seperti apa yang tidak menyambut temannya sepulang dari rumah sakit?
Sandeul: hahahaha, iyah maafkan aku Jae Shin-ah. Tapi apa kau udah benar-benar sehat? Apa sudah tidak ada yang sakit?
Jae Shin: aku sudah sehat, kau tenang saja. Ayo masuk, disini dingin sekali, pasti eomma dan appa sangat senang melihatmu. Eh, tapi apa Hyejin tau kau pulang malam ini?
Sandeul: .......... ah, sudah masuk yuk, disini dingin.
Tanpa berbicara lagi, sandeul menggandeng tanganku masuk kedalam rumah yang sudah tidak asing baginya.

Lee Sandeul’s POV:
Flashback 3 bulan yang lalu 4 Agustus 2014
Handphoneku  terus bergetar di tengah jam kuliahku yang  padat. Kulihat sudah 5x panggilan telepon dari Jinyoung Hyung yang tak ku angkat, dan ini membuat pikiranku terpecah.
5 menit setelah kelas berakhir, aku masih terus memikirkan mengapa Jinyoung Hyung meneleponku.
Hyejin: oppa, apa kau sakit?
Sandeul: ah, tidak. Memangnya kenapa ?
Hyejin: oppa terlihat memikirkan sesuatu, apa yang mengganggu pikiranmu oppa? Coba ceritakan padaku.
Sandeul: tidak ada, ayo kita makan, aku sudah lapar. Apa yang ingin kau makan Hyejin-ah?
Hyejin: hari ini aku hanya ingin minum cola dan makan kimbab saja, oppa bagaimana?
Sandeul: sudah ayokita makan kimbab saja.
Baru beberapa potong kimbab ada dimulutku, handphone di sakuku bergetar kembali. Segera aku angkat telephone dari Jinyoung Hyung.
Sandeul: yeoboseyo, oh hyung, ada apa?
Jinyoung: yah sandeul-ah! Kenapa baru sekarang kau angkat?
Sandeul: memangnya ada apa hyung? Aku tadi sedang dikelas.
Jinyoung: Jae Shin sekarang ada di rumah sakit. Kecelakaan. Dan sekarang akan dioperasi.
Sandeul: kau sedang tidak bergurau kan hyung?
Jinyoung: apa aku harus bergurau untuk hidup adikku?!
Sandeul: baik aku akan kesana sekarang.
Tanpa mengiraukan pertanyaan Hyejin, aku mengambil tasku lalu berlari keluar.
Sesampainya dirumah sakit, aku langsung bertanya kepada receiptionist dimana Jae Shin sekarang. Aku berlari sekuat tenaga. Takut terjadi sesuatu menimpa Jae Shin karena sehari sebelum kecelakaan yang menimpanya, kami bertengkar.
Sandeul: Jinyoung Hyung, bagaimana keadaan Jae Shin? Bagaimana ini bisa terjadi?
Jinyoung: tenanglah Sandeul-ah, sekarang dia masih ditangani dokter. Eomma dan appa sebentar lagi akan kesini.
Sandeul: tapi bagaimana ini bisa terjadi hyung? Dia tak pernah mengalami ini sebelumnya.
Jinyoung: aku juga tidak tau Sandeul-ah. Temannya yang membawanya ke rumah sakit.
Aku hanya diam mendengarkan penjelasan Jinyoung Hyung. Perasaan bersalah dan khawatir bercampur menjadi satu dalam hatiku. Proses operasinya begitu lama, aku tak sabar ingin melihat bagaimana keadaannya.
Dokter: keluarga Jung Jae Shin?
Jinyoung: iyah kami disini.
Sandeul: bagaimana keadaannya dokter? Apa Jae Shin bisa selamat?
Dokter: tenang, Jae Shin-sshi tidak mengalami luka yang parah, dia hanya membutuhkan 7 jahitan di kepala dan 5 jahitan di lengan kanan. Untuk saat ini, keadaan tubuhnya juga sedang tidak baik, apa dia mengeluh sakit sebelumnya?
Jinyoung: karena kami tinggal jauh dari kedua orang tua kami, dia tidak pernah mengeluh sakit sedikitpun.
Dokter: apa kau oppanya? Sepertinya dia mengalami gejala types. Kau harus lebih serin memperhatikannya.
Jinyoung: kamsahamnida dokter.
Setidaknya aku bisa bernafas lega mendengarkan apa yang dikatakan dokter tentang keadaan Jae Shin.
Tak berapa lama, paman dan bibi datang dengan panic dan khawatir. Jinyoung hyung menenangkan mereka. Aku meminta mereka untuk beristirahat dahulu dirumah dan membiarkan aku menjaga Jae Shin malam ini. Kulihat handphone di sakuku, Hyejin menghubungiku 30x panggilan dan  5 sms yang semuanya tidak aku jawab. Meskipun ada rasa bersalah telah meninggalkannya di kantin sendirian tapi aku rasa tindakan yang aku lakukan sudah benar.

No comments:

Post a Comment